Teknologi dan Pencuci Otak

Waktu itu teman saya memberitahu seperti ini, ditemukan (saya pikir mayat hidup disebuah peti) ternyata, biogas dari kotoran sapi, saya yang pintar langsung mikir, kalo kotoran sapi bisa diolah menjadi gas, gitu kali ya?, kalo butuh gas tinggal nunggu si sapi e’ek aja, ato bawa si sapi ke tempat yang sepi lalu paksa buat e’ek, di apain kek, di pukul-pukul, ditendang, ato kasi aja obat pelancar BAB, biar BAB si sapi gak macet, jadi gak lama nungguinnya. Gak lucunya gini, ada seorang ibu-ibu lagi bermenung jongkok dekat kandang sapi, sembari menerawang pantat sapi, trus datang tetangganya, terjadilah Dialogue kaya gini...

“lagi ngapain buk”??, Tanya ibu 1

“enggak buk ini saya belom masak buat suami saya, abis gak ada gas, si sapi juga lama BABnya, boring nungguinnya buk”!, bales ibu 2 dengan manyun.

“oo gitu toh buk, saya permisi dulu ya”,! Kata si ibu 1 sambil membetulkan tasnya.
“Iya silakan buk”.! Ibu 1 gak kalah gaya.

Di tipi udah banyak iklan yang menawarkan produk seperti ini, yang bagusnya gini kali ya, “jika anda mau memasak, jangan ragu untuk memilih “tada” (sambil menampilkan tabung gas dengan onggokan taik sapi) “gas dari sapi-sapi pilihan” (menampilkan 4 ekor sapi-sapi bergoyang pinggul), dibuat dari taik-taik sapi pilihan kualitas tinggi 100% membuat makanan anda awet, dijamin makin disayang suami”. Bisa jadi barang mewah dong, sampai disayang suami segala!.

Tentulah, kalo barang mewah selalu diperebutkan, berita-berita heboh seperti pembunuhan, perkosaan, perampokan Bank, mungkin akan kalah popular dengan berita kriminal seperti ini,.

“Selamat siang pemirsa setia kami, kami telah menyiapkan berita kriminal terpanas untuk anda yang terjadi selama beberapa hari ini diantaranya, telah terjadi perampokan taik sapi disebuah kandang di kelurahan X, desa Y, RT XY dan RW Z, diduga keras pelaku menggasak, dan memaksa sisapi untuk e’ek, karena sisapi menolak untuk e’ek, dari keterangan warga, pelaku kejahatan ini mungkin orang terdekat yang punya sapi, dari lokasi kejadian kita akan menyaksikan langsung dari reporter kami Pipit Gunawan, silakan laporan anda saudara Pipit, kemudian reporter melaporkan, kameraman membidik kandang-kandang sapi, dari sudut ke sudut. “Kini kepolisisan setempat mengambil alih untuk diperiksa lebih lanjut, sisapi kini menunggu giliran untuk di visum”. Dengan ekspresi meyakinkan si pembaca berita menyampaikan, wah, seru banget jadi topik utama.

HANYA UNTUK BAGIAN LUAR BADAN

(TIDAK DI PRODUKSI UNTUK UMUM)

0 Responses