Malin (Part 1)

Konon katanya didaerah Sumatera Barat, hiduplah seorang ibu dengan seorang putranya, suaminya telah lama meninggal karena terserang leukemia, Mande Rubiah namanya, dan si Malin putranya.

“Mami, malin mencari kayu dulu ya!” Ujar malin sambil menyelempangkan sarungnya.

“Iya nak, mami juga mau memasak macaroni dulu, nanti untuk makan siangmu!”, kata mande rubiah sambil dadah-dadah pada anaknya.

Malin berlalu pergi, seraya menyalakan i-Pod nya, saat ini memutar lagu Spawn Of Possession, sebuah lagu metal dari band asal swedia. Ah, pagi-pagi rasanya belum nikmat kalau belum ngopi, bisiknya dalam hati. Malin pun mampir ke tempat sarapan, papannya besar terpampang bertuliskan “Starbucks”. Setelah mendapatkan segelas Coffe-Mix Real Chocolate burn, malin mengulur mastercardnya kepada cashier. Perjalanan pun dilanjutkan, malin berjalan menyusuri jalan tol, panas sekali. Sayang sekali mazda new six saya sedang di bengkel Johny Rush, sesal malin. Terpaksa harus jalan kaki.

Sesampainya dihutan, malin mencari dahan-dahan kering, tiba-tiba saja untung tak dapat ditolak malang tak dapat diraih, malin melihat selembar uang kertas seratus ribuan,. Ah, kalau rejeki emang tak kemana. Belum sempat mengantongi uang kertas tersebut, BB-nya pun berbunyi, sepertinya ada SMS masuk, ah, lagi-lagi, malin mendapat bonus pulsa.

Hari ini terasa ada yang kurang, malin mencoba memikirkan apa yang kurang dalam harinya. Aha!! Ternyata saya belum update status, pekik malin. Sambil asyik BBM-an, lagi-lagi terlalu banyak yang mengganggu i-Phone 3Gs nya berdering menandakan ada panggilan, ternyata mande rubiah, ibunya memanggil, disana tertulis “My Mom’s Calling”.

Hey, what’s up mom! Lagak malin mengangkat tangannya dan menempelkan handsfree i-Phonenya ketelinga sebelah kanan.

Hey malin, lagi dimana, nak,!?, mami baru saja dapat e-Mail dari teman mami yang bekerja di Connecticut City, katanya harga kayu akan naik.!

Apa?? Mami jangan buat malin terlalu senang mam! Serasa mendapatkan surprise dari sang mami, malin menutup teleponnya dengan senyuman, malin masih tak percaya. Segera saja malin menghidupkan laptopnya untuk browsing mencari informasi di search engine ternama Geemble.

Akibat langkanya batu bara sebagai bahan bakar penghangat ruangan di bagian utara United Kingdom, Raja Inggris memerintahkan untuk mengadakan import kayu bakar dari Negara-negara tetangga dan dunia termasuk Indonesia. Dengan persyaratan maksimal diameter kayu selebar 3 cm. hidup malin memang sangat sempurna, pekerjaannya sehari-hari sangat menguntungkan.

Setelah mengumpulkan banyak kayu bakar, malin segera bergegas pulang. Nanti sore sudah janjian dengan kapten kapal “Berlayar Menuju Surga” dan kapten kapal lainnya seperti “Bintang Kedjora” serta kapten kapal sekelas “Titanic”, mereka akan bermain golf bersama.

Sesampainya dirumah, malin disambut dengan tari gelombang. Ya, mande rubiah selalu punya kejutan untuk malin, pernah suatu ketika malin terkejut-kejut sampai pinksan. Malin meletakkan bawaannya dan langsung masuk kedalam ruang tamu, terasa adem sekali saat ruang ber AC itu melumat tubuhnya. Malin lalu digiring menuju ruang makan, karena sebentar lagi sudah masuk jam makan siang. Lunch kali ini sangat special, tidak hanya macaroni, sebuah pan pizza ukuran jumbo dengan taburan potongan sozzis dan pinggiran chicken stick dan garisan mayones, spaghetti special salad dan macaroni yang terlihat mewah ber saus pula. Jus apel dan jus pinang tersedia dalam dua pilihan rasa, dengan olesan krimmer dan susu coklat. Kemudian minuman kencur juga tersedia karena mande rubiah membutuhkannya untuk menjaga kesehatan kulitnya.

Sambil mendengarkan music-musik klasik dan orchestra, mande rubiah dan malin menyantap hidangan tersebut dengan manisnya. Harusnya tadi malin mandi dulu mami,! Barulah makan,

Tidak apa nak, makan saja dulu, biar mami siapkan air hangat dulu dalam bath-up.!

Tak usah mami, malin mandi pakai shower saja hari ini. Bosan mandi air hangat terus, kalau ada banyak waktu, malin mau mandi sauna saja.

Baiklah anak mami yang coga!

Setelah makan dan mandi, saatnya malin tidur siang, springbed yang berketebalan satu meter itu terasa nyaman dan empuk. Malin menbaringkan tubuhnya dan membuat alarm di BBnya.

Malin bermimpi dalam tidurnya, bertemu seorang wanita cantik. Asal mau berlayar dulu. Dan akhirnya mereka menikah. Setelah beberapa jam, malin terjaga. Lalu bersiap-siap menghadiri permainan golf di padang hijau. Hingga malam tiba. Mande rubiah sudah selesai mensortir kayu-kayu kualiltas ekspor tersebut. Sambil menyaksikan tayangan Cinta Siti season 11, mande rubiah melalap sekeranjang mini pop-corn rasa manis.

Bersambung…

0 Responses