Sajak Dikala-kala Hujan

Kicauan jenaka putra elang dan burung jalak

Dan lolongan burung enggang dipucuk pungguk

Lidah riak muara bersampah

Temaram dalam remang disore itu

Walau drakula dan vampire masih mengintai-intai

Dan manusia malam sudah siap-siap bergincu

Semua peraduan mesra sepertinya

Lama kelamaan pekat juga melalap

Nyiur sudah siur bersimpangan

Memandang keujung dunia

Tetap menanti di seberang dermaga

Hingga pagi sesaat dibatas wajah sang ratu fajar

Kisi-kisi roman penduduk muara

Saksikanlah rupa dupa seribu tuah alam muara

Kusajikan teh panas dengan sebuah sajak

Berharap aku bisa mengucap do’a

Yang ku siapkan naskah awalnya

Tuhan, pengabul aspirasi dan do'a hamba-Nya

Berikan hamba uang.

0 Responses