Di Ufuk Pelangi Malam

Bagaimana daerah berdebu telah mengantarkan saya pada sebuah tajuk imajinasi yang takkan mampu dicerna oleh orang normal. Indarung Padang, tepatnya senin kemarin, adanya saya dan seorang kakak berjalan mengitari -bukan ninja hatori- kota padang yang hanya beberapa jengkal, debunya telah membuat kerak hidung (baca:upil) bertambah tebal, hampir menyamai ketebalan es dikutub selatan. seyogyanya saya telah berpikiran buruk sejak awal, datanglah pikiran buruk merasuki saya. sebuah cerita bertema "gempa Upil" terumuskan sudah.

awalnya datanglah sebuah benda yang mencongkel si upil dari lubang hidung yag teramat dangkal, merogoh kesana sini, upil yang sedang tak berdaya atau hanya pasrah menerima nasib mereka yang akan di congkel, ada dua tipe upil, yang pertama yang pasrah terhadap nasib, tinggal sorong berhamburan keluar. ada tipe upil yang sangat keras kepala, sudah dicongkel, tetap saja bergelantungan kuat hebatnya di kulit lubang hidung yang notabene penuh dengan debu. tatkala jemari telah mengalahkan pertahanan sang upil jenis dua ini, maka perang berakhir dengan kemenangan pada pemilik upil.

pertama, mengenai kejatuhan upil kebumi, mampu membuat getaran hebat dan gempa lokal. kejatuhan upil kebumi dinamakan pilloprasi. proses pilloprasi ini memakan waktu beberapa detik saja, saat upil menghantam bumi, disanalah kita beri nama "gempa upil".

badan BMKG akan mencatat dalam sejarah pergempaan dunia yang belum pernah mengalami hal yang semacam ini. ketika ditemukan oleh badan NASA yang mengatakan gempa lokal Indarung berasal dari serpihan sebuah benda, tentu saja kita yakin bahwa itu adalah serpihan upil.

kemudian daripada itu, arkeolog dan astronot dibawa untuk mencari benda yang dikatakan sebagai mastershake di Indarung tersebut. ditemukanlah sebuah serpihan benda yang kemudian diketahui berupa upil.

menurut ahli sosiologi, fenomena ini mengundang banyak tanya dalam masyarakat, kaum fanatis religius mengatakan bahwa itu adalah tanda-tanda hari kiamat, kaum preman mengatakan cirik idung sebagai bahan tertawaan mereka selama satu minggu. dan para ilmuwan sedang sibuk mengkaji struktur upil beserta komposisi pembentukannya.

bersambung...
Labels edit post
0 Responses