Fishing Trip

kesyahduan hawa bara matahari siang ini terasa sangat memelakkan, peluh-peluh yang terkucur seperti terpaksa menyelip dipori, wow, agaknya asik nih memanggang lauk pauk yang dipancing petang hari kemarin, ikan bawal, nila dan ikan lainnya. mudah sekali memancing mereka, mungkin karena saya sudah kenal dengan ikannya, sudah tau namanya juga, makanya dengan mudah mereka menyantap mata pancing mereka. tapi mungkin juga ikan bawal lebih garong, makanya mereka pengen bibir mereka di piercing alias tindik. biar tambah garong diantara ikan lainnya.

itulah indahnya memancing dikolam, langsung strike (duile: bahasa mancing mania),  baru masukin pancingnya, langsung tersangkut di moncong ikan, kalau dilaut berkali kali dilempar nyangkutnya di terumbu karang, terpaksa pancing dikorbankan. pertama dan terumata sekali marilah kita melihat dan berkenalan dengan ikan yang mungkin bersiap-siap mencari makan. mereka rata-rata para pencari makan keluarga mereka (dalam hal ini keluarga ikan) mereka adalah pemuda pemudi yang lincah, tetapi kelincahan mereka mungkin juga seperti motor merek X.  bagaimana tidak, berkali-kali pancing saya putus digigit si baw (panggilan untuk bawal).

langusng saja, saya tidak jadi memanggang ikan, jadinya menggoreng ikan, para penghuni Kostpedia telah bersiap-siap membagi tugas, dua orang memutilasi ikan-ikan dengan penuh birahi, dua orang bersiap-siap dengan bahan dapur (bukan bahan untuk membuat dapur). kemudian seksi kebersihan dan perlengkapan untuk membersihkan dan menyiapkan apa saja yang dibutuhkan dalam proses unik menggoreng ikan.

oke, sekarang masuk kepada tahap 1, memutilasi para ikan. ikan ikan disisik alias dibuang sisiknya, dibersihkan isi perutnya, dan dipotong-potong menjadi beberapa bagian, tetapi potongan ikannya tidak diletakkan ditempat yang terpisah. tetapi dikumpulkan disatu tempat bernama nampan, barulah masuk kepada tahap kedua mempersiakan bahan bumbu, seperi cabe (dalam bahasa minang dibaca lado) ada juga lado kutu dan lado-lado lainnya.

kemudian siuangan bawang merah dann bawang putih, mereka disatukan dalam sebuah blender, (namun dalam hal ini bawang merah yang jahat selalu membuat saya serasa menonton pilem sedih, skukurlah tidak terjadi perkelahian antara bawang merah dan bawang putih dikala itu) cabe dan bawang diblender menjadi satu, dengan sentuhan sedikit garam.

kompor dihidupkan, kuali ditempelkan, dan minyak goreng dituang, assssadap... jreng... jreng... jrengng bunyi ikan didalam kuali,..

akhirnya saya tidak juga kebagian mmakannya, alasannya saya telah kenyang makan pecel ayam....
Labels edit post
0 Responses