The Bow of The Rain

Ditengah remang-remang nasib yang berbayang dan sedikit membadai dalam kefanaan dunia sekeliling. Aku lahir untuk berfikir dan mengerti, alasan yang mencukupi untuk mengibarkan bendera demokrasi, bebas dari penjajahan dan tekanan pihak manapun. Tetapi, dimensi yang terbentuk tak selamanya berada pada batas yang kita pagar. Selalu ada percikan keringat yang tak dihargai. Kalau kau lihat pelangi, kau pun merasa bahwa ia adalah determinan dari hidupmu. Tetapi esensi dari warna yang beragam itu tidak lah kau pahami dengan peradilan estetika neraca yang kau timbang berat sebelah. Sudahlah, aku hanya ingin berbagi kisah lagi, tidaklah penting, tetapi pernahkah kau berpikir kalau hal yang tidak penting itu juga sebuah titik warna dalam pelangi yang kau damba?

Setiap sistem yang kau jalani membutuhkan dukungan dari sistem yang lain, jika kau ingin menghubungi temanmu dengan telepon, maka kau butuh handphone, disaat yang sama kau juga membutuhkan pulsa, mana mungkin kau akan bisa menyapa temanmu yang jauh dengan salah satu saja diantara keduanya itu. Jangan dulu berencana untuk meminjam. Karena hal utama yang saya bawakan hanya untuk memahami betapa hidup bukan sebuah timbangan yang harus menyeimbangkan antara dua sisi saja, seperti neraca, menimbang dua sisi. Hidup harus menimbang jutaan sisi dan menyeimbangkan kesejutaan sisi itu. Apakah itu akan mudah? Bisa mudah bisa susah. Jika kau sudah mampu berpikir maka itu akan mudah, jika kau tidak berpikir jangankan untuk menyeimbangkan, sesuatu yang akan kau timbang pun takkan kau temukan. Maka kau akan senang hati saja menjalani hidup tanpa ada warna seperti pelangi tadi.
0 Responses