The Bow of The Rain
18.06
Ditengah remang-remang nasib yang berbayang dan sedikit
membadai dalam kefanaan dunia sekeliling. Aku lahir untuk berfikir dan mengerti,
alasan yang mencukupi untuk mengibarkan bendera demokrasi, bebas dari
penjajahan dan tekanan pihak manapun. Tetapi, dimensi yang terbentuk tak
selamanya berada pada batas yang kita pagar. Selalu ada percikan keringat yang
tak dihargai. Kalau kau lihat pelangi, kau pun merasa bahwa ia adalah
determinan dari hidupmu. Tetapi esensi dari warna yang beragam itu tidak lah
kau pahami dengan peradilan estetika neraca yang kau timbang berat sebelah. Sudahlah,
aku hanya ingin berbagi kisah lagi, tidaklah penting, tetapi pernahkah kau
berpikir kalau hal yang tidak penting itu juga sebuah titik warna dalam pelangi
yang kau damba?
Setiap sistem yang kau jalani membutuhkan dukungan dari
sistem yang lain, jika kau ingin menghubungi temanmu dengan telepon, maka kau
butuh handphone, disaat yang sama kau juga membutuhkan pulsa, mana mungkin kau
akan bisa menyapa temanmu yang jauh dengan salah satu saja diantara keduanya
itu. Jangan dulu berencana untuk meminjam. Karena hal utama yang saya bawakan
hanya untuk memahami betapa hidup bukan sebuah timbangan yang harus
menyeimbangkan antara dua sisi saja, seperti neraca, menimbang dua sisi. Hidup harus
menimbang jutaan sisi dan menyeimbangkan kesejutaan sisi itu. Apakah itu akan
mudah? Bisa mudah bisa susah. Jika kau sudah mampu berpikir maka itu akan
mudah, jika kau tidak berpikir jangankan untuk menyeimbangkan, sesuatu yang
akan kau timbang pun takkan kau temukan. Maka kau akan senang hati saja
menjalani hidup tanpa ada warna seperti pelangi tadi.