Masa dan Waktu

sedang dikau hanya memandang sebelah mata

6 tahun, sangat lama, takkan sedikit kisah yang silih berganti menimpali setiap detik guliran waktu, jangankan kita untuk menopang hidup, ribuan kastil bisa kita ciptakan dan memang kita akan mampu, tetapi satu cela yang kita dengar agaknya memang mampu menyurutkan sisa semangat, sisa semangat yang kita tabung dahulu sebagai cadangan semangat jika semangat besar sudah berkurang, artinya berkurang dalam masanya, dan akan kembali besar disatu waktu dengan masanya yang baru. ikrar hati yang kita beri sedikit mimpi, kita bumbui dengan canda. dianya yang membungkus cita-cita besar, tetapi harus kita sadar. berapapun kadarnya, berapapun banyaknya manusia didunia, tetaplah kita berjuang dalam satu diri, menguatkan diri, mengambil ancang-ancang untuk bangkit dan berlari.

saya menyadari, saya mahasiswa bermasalah, saya mahasiswa yang tidak punya jalan yang mulus, dan memang takkan semua mahasiswa diberi jalan yang mulus-mulus saja, semua karena salah kita, dan dari salah itulah ada pesan yang bisa kita incar, sedikit banyak bisa. titian panjang, itulah yang mungkin bisa saya gambarkan, bukan sebuah jembatan besar yang mudah kita lalui dengan meluncur, dianya sebuah titian yang sedikit saja melesat, maka kita akan jatuh. maka disana kita berlatih yang namanya keseimbangan, berlatih mengira-ngira dengan cepat, berlatih memperkirakan. tanpa mengabaikan tiupan angin, dan bayangan jurang.

yakinkan diri untuk sebuah rencana besar, dan pastikan rencana itu sudah di pack dalam file installer, yang jika tiba saatnya hanya tinggal di pasang, dan berjalan membungkus dan mengumpulkan jutaan rasa yang disediakan hidup. hidup yang tak banyak ini, hidup yang tidak seberapa ini, tidak seberapa dibanding dengan hidup yang nanti.

kalau mereka lebih dulu bersua dengan hidup yang nyata, dan mereka telah berjalan degan tenang sambil menikmati angin yang semilir mengelus-elus. maka kau yang terlambat untuk bersua dengan hidup yang nyata harus berencana untuk berlari setelah ini, dengan berlari, kau pasti bisa mengejar mereka yang sedang berjalan dengan angin yang semilir. bukankah begitu ranah yang sempit ini hanya medium untuk kita melang-lang buana. bahwa dua sisi yang sejajar itu takkan pernah saling bertemu, maka jangan pernah ambil jalan yang sejajar. ambillah darinya jalan yang berliku untuk mengelilingi medium ini. maka kita akan saling bertemu dengan setiap hamba.

sedangkan daku tak peduli sama sekali dengan pandangan dikau.
0 Responses