Weekend di Negeri Jiran

seperti biasa, biar sense traveling saya terus terasah, akhir pekan ini saya berangkat ke kuala lumpur, dimulai hari jumat kemarin, flight dengan si merah pada pukul 2 siang. setelah clearance imigrasinya, siap menunggu flight. dan yang membosankan itu. saya tidak punya gadget, soalnya dua minggu lalu dijual si GNote 1, dan juga 2. jadilah membosankah betul. tak ada juga teman yang akan diajak bicara, ya terpaksa diam dalam bisu.

flight kemudian datang juga, karena saya kelasnya ekonomi, yang murah murah, jadi ya sama saja dengan kebayakan penumpang lain, yang tak perlu memilih hot seat sehingga didahulukan masuk pesawat, yang saya pikir harus cepat masuk pesawat adalah mendapatkan bagasi kabin yang dekat dengan tempat duduk kita, kalau nanti lama-lama terpaksa tas dimasukkan didalam bagasi kabin jauh jauh, sehingga akan membingungkan juga, belum lagi penumpang pas mau turun itu wah.. seperti gak bakan kebagian turun.

akhirnya tapi tidak apa, saya mendaptkan seat yang lumayan jauh dibelakang, dinomor 22 kalo tidak salam, terpaksa harus turun tangga panas panas. lalu naik dari pintu belakang. perjalanan terbang pun berlanjut seketika, dan satu jam perjalanan saya sudah keluar dari GMT +7 dan masuk kepada GMT +6. dianya di kuala lumpur.

keluar pesawat tidak seperti di Changi, yang ada skytrain nya, yang akan mengantarkan kita menuju terminal ketibaan. disini tidak ada, karena terminal ini khusus LCCT, low cost sehingga jalan kaki lebih murah. tapi tak apa, dengan begini saya bisa sering-sering traveling, karena charge untuk LCCT hanya 100 ribu rupiah saja. dan untuk sekelas changi itu bisa mencapai 300 ribu.

setelah penat berjalan kaki, pegal, sayapun dihadapkan dengan kenyataan bahwasanya clearance imigrasi di Kuala Lumpur tidak sesimple saat berangkat di BIM. antri sepanjang jalan kenangan, membuat saya sungguh penat bukan kepalang, tapi passion traveling nya membuat saya terus bertahan sehingga hampir satu jam antri dan memndapatkan stamp imigrasi malaysia. hari sudah menunjukkan pukul 5 petang waktu malaysia. lanjut keluar menuju hall ketibaan dan kelua, saya sempatkan untuk isi ulang pulsa kartu sim malaysia disini sehingga bisa tetap berhubungan secara hemat dibanding harus menggunakan roaming telkomsel ataupun three.

lanjut perjalanan menggunakan aerobus ke sentral kuala lumpur, satu jam perjalanan sampai di stesen sentral.  sayapun mengisi ulang RapidKL saya sebanyak 10 ringgit, sudah sering kesini membuat saya sudah hapal rute dan destinasi tujuan saya menggunakan LRT, Monorail atau lainnya tanpa harus memegang map transit KL lagi. saya sudah penat sekali, sehingga saya harus langsung menuju tempat rumah singgah, disini saya sudah memesan sebelumnya. kebetulan sudah kenal penjaga rumah singgah nya, sampai didepan, dia langsung menyapa saya dengan keras.

lalu sayapun masuk tanpa harus buat payment issue dulu, letakkan tas, duduk sebentar dan mandi. lalu keluar membeli makanan. tidur sebentar dan langsung keluar lagi menuju masjid jamek, beli gorengan 3 seringgit. ya samalah artinya seribu sebiji. saya harus hemat sehemat hematnya, setelah itu saya menuju KLCC bukan untuk poto-poto, sudah bosan saya poto disini, cuma mau tukar uang menjadi ringgit. saat pertama dulu saya tukar uang masih 2900/ringgit, dan 3000, hingga 3100 dan sekarang 3200 pemirsah. gila juga, bisa bisa nanti rupiah semakin anlok sampai gak berharga.

setelah itu, esoknya setelah membayar kost, disini dipanggil bilik sewa seharga 200RM/bulan dan deposit gila lagi deposit sebanyak 500RM, jadi saya harus bayar 700RM. dan mulai bulan Agustus mau tinggal disini. insyaAllah. saya coba mengitari jalur J1-21 LRT jurusan gombak, disana ada namanya wangsa maju, karena teman saya mengatakan bahwa disana ada tempat jualan laksa yang enak. saya pun menuju kesana, banyak makanan melayu memang dan murah lah. capek, demam juga, rencana mau cari gadget ke lowyat plaza tapi sudah sangat penat lagi. waduh. karena pas saat pergi juga saya tidak fit. karena udah pesan tiket aja jadinya pergi juga. sabtu sore saya kembali ke rumah, dan internetan disini.

nanti malam juga harus ke petalling street ngumpulin tenaga dulu, biar nanti kuat jalan2nya, soalnya adik saya juga titip oleh-oleh. sekian dulu untuk sharing perjalanan nya, semoga bisa berbagi terus.
0 Responses