Anything Besides

kita memang tak tahu bagaimana hidup kita nanti, karena memang ini bukanlah serial sinetron yang penuh konflik dan problematika kehidupan mengejar kekayaan harta warisan, perusahaan apalagi merebut tunangan. tapi kita pasti tahu kemana akan memutar stir untuk mengendalikannya, sama seperti berkendara dengan menutup mata, kalau jatuh ya berhenti sejenak dan temukan lagi jalan yang tidak salah. setidaknya kita punya gambaran arah tujuan lah begitu ha.

ada banyak hal yang diyakini sebagai achievement dalam hidup, apalagi yang masih akan mulai merintis, dan nikmatnya berjuang untuk hidup kita sendiri. ya, kita sendirilah yang faham, berprinsip dan orang yang mengayuh sepedanya. eh iya, pastinya orang itu berbeda, ada yang ingin senang-senang saja. tanpa harus berjuang banyak, biarlah tidak terlalu tinggi achievementnya yang penting jangan ada berjuang-berjuangnya. atau ada berjuangnya, tapi jangan seperti film world war II. tapi ada juga mereka yang tangguh superb sekali. bahwasanya dia akan lebih senang jika bisa mati-matian berjuang untuk hidupnya, ingin mendapatkan apa yang ia inginkan, ingin mempelajari apa yang ia tak tahu. ingin merasakan pahit manis gula madu pare rimbang dan lain sebagainya.

ada lagi niha, yang ingin menumpuk harta untuk turunannya, tapi menurut saya yang bagian ini bukanlah saya. kenapa, menurut saya orang hidup itu pasti diberi rejeki sama tuhan, boleh kita memikirkan anak kita nanti tapi jangan berlebihan. kalau kita menyediakan, artinya kita memberikan peluang bagi mereka untuk bermanja-manja dan tidak tahu kerja keras. bekali saja dia dengan pendidikan dan kreatifitas serta pendidikan moral dan akhlak dan sentuhan kesucian. maka nanti dia pastilah berpikir bahwa ia harus mencari uang untuk hidupnya. nah yang perlu sediakan adalah, harta untuk menjamin mereka mendapatkan itu semua. kalau sudah, mereka pasti bisa cari sendiri. jadi apa yang dapat hari ini nikmati saja dulu. kan semua orang tidak sama.

terus, lagi, pra pindah ke Kamboja, saya itu berpikir apakah saya masih waras, saya rasanya sudah sanggup apakah nanti saya terjatuh dan tak bisa bangkit lagi, juga tenggelam dalam lautan luka dalam, ataupun nanti saya tersesat dan tak tahu arah jalan pulang, oh my. sudah. teringat itu, sudahlah senyum saja. toh nanti, dunia masih punya hukum hak azasi manusia yang hampir sama disetiap negaranya. oke, beralih kemasalah who I am, sepertinya saya tertarik untuk menjujuri diri saya sendiri dan memberi tahu orang lain sepenuhnya atas apa yang dasar apa tuhan hendak melemparkan kita kedunia ini.

itu lah yang hendak kau carikan jawabannya. cuma untuk meramai-ramaikan penduduk bumi? rasanya terlalu murahan. tak dipandang. bukankah kita manusia sama sama diutus kedunia dan dibekali dengan akal pikiran. maka kalau sudah menyangkut akal pikiran, semuanya serba luas seluas luasnya. kita diberi semuanya, rasa takut, rasa cemas, rasa depresi, rasa anggur, rasa tiramisu. dengan tingkat kecerdasannya otak sebenarnya yang harus kita pakai, untuk berpikir disetiap detiknya.

maka kejadian-kejadian itu hanya untuk orang-orang yang berpikir, badan bisa mengembang, tapi otak harus lebih cepat mengembang juga. tak ada diet untuknya.

A Calm Evening

this evening I ride my bike to the shop such as x-mart where I can pack my snack shortly. this is a calm evening during this week, the atmosphere outside not too bad, and windy also. Didn’t having tanned everyday. and I think I’m lack of some nutritious food now. junk foods, instant noddles. and every instant small thing was already mixed inside my belly, instead Padang has so nice foods.

now I stated that I'm jobless, homeless, I said for thousand time rite, yeah, haha, facing my life as a vagabond style now. cause it is really worrying me about. lets having undress my day cases waiting for 7th September, (convocation day), I've been watching many movies today and now still watch another movie which I have put onto my drive before. I've ignored many incoming calls along with messages received popping up my phone. but today was the moment when I've been met my gank, my mind flying by an imagine of fade pictures about us and get a flashing back several years ago. when a dinosaurs still reach the world, yeah long time ago, but now we're still young, actually. we spent couple worth hours in KFC ate spicy meal then we decided to jump to McD cause we're like an object which is shown by the commercial TV break. waifai hunter, its cause free of charge. and we hang longer. and proved that it was still about instant.

this wasn't a great day for us, cause short time till we should back home, but I know they all enjoy this evening dash. you know my friends had a big sense of humor so laugh to break the glass or rolling on the floor is easily existed here. Temporary refused.

its been a while before we print our next plan to the fixed of executing shows. we could forget even a while about 'anxiety disorder' syndrome. no matter how many times my friends managed to make me happy.

I have no idea for what should I do like something useful due to my time waiting. I had no money for shopping, even minimized for foods. you see that? I thought right this time my Lord not allow me yet to move, yet to travel.

But I still pocketed a thing about myself, that it is a spirit still fresh for bombs.

Frozen By The Day

Are You Free Today,? | No, I'm Fuckin Expensive.

its been a week with my 'dark age' period. having similar action with uneducated person all over. sitting over my desk, but nothing progressive stuff for current mission. wake up for always far away at the morning. you know its a damn bitch annoying. no excuse, I'll move. jump to next topic about being jobless, no money, nor honey.

Imma Wicked Dude

yes, I am, sometime I tried to write post in English, but after its all almost done. then I've got doubt inside myself, I afraid of. if there some frequent of error during my word shows. but today, I'll never take to much think about what will people judge me if I type english like hell. I dunno, today I will tell you how much travel lead me to the biggest part of my life plans to go. I've been posting this one then till today either. I have friend in Siem Reap, but I've not met him yet, we've involved in a conversation thru site of travelers joined today couchsurfing.org. I told him about my purpose to be there, and who really I am. just to make sure that I am not a danger person who wanted as a thief, of else.


sorry for showing this pict as hundreds of my post this one existing too much. hehe

first thing I've asked is all about live in Siem Reap. for a place to stay and for all the best thing could I face right there. at the first I see about Siem Reap, seems like I gonna loves this city. cost of living, culture and food. perhaps my expenditure can a affordable for live a month in this city. but planning is the thing that we can't ignore

but its going to shape my eyes to be close. tired and sleepy. by blogs, catch you soon. in this sweet 25 I sud bring myself extending of coverage of my traveling passion. cause this is one thing I've been passionate so much as who I am in several hobbies.

I Won the Prize

nah, ini dia nih, tempo hari saya ikutan kuis-kuis dari si AA, eh, sebenarnya iseng, katanya setelah selesai maka akan ada sebuah video untuk kita, ternyata benar ketika di play isi videonya seperti penyambutan kita, misalnya pas isi biodata kemana destinasi, pilih hongkong, maka video yang keluar nanti ada pramugari yang menyambut dengan memegang poto profil facebook kita. haha, sayang ya bukan asli, mereka curi sembarangan poto di fesbuk. setelah itu, disuruh masukin kata yang mungkin bisa membuat kita terpilih, namun saya tidak begitu yakin, karena ya... nantinya kita harus bagikan link kita di facebook dan twitter sebanyak-banyaknya.

saya hanya bagikan saya satu persatu jatah facebook dan twitter. eh tak lama berselang ketika bulan berikutnya, teman saya mention di drop comment pemenang EGV Airasia, EGV itu Electronic Gift Voucher yes, worth IDR 100.000,- then it was sooo amazing, right of these time, I checkin my email, yes, there are notification that I have to scrollin down, ternyata sudah beberapa hari email ini dikirimkan. kalau sempat teman saya gak mention, mungkin akan hangus ini vouchernya.


100.000,- memang untuk airasia sudah lumayan, pasalnya, waktu itu saya beli tiket free seat hanya bayar pajak, itu hanya IDR 232.000,- untuk penerbangan pulang pergi ke Kuala Lumpur. saya niatnya mau pake ini hadiah untuk liburan ke hongkong, tapi masih belum ketemu jadwal yang tepat. setelah dikonfirmasi inilah egv saya. ini belum dipake. tutup dulu ya..


sekarang mau bahas lagi kenangan bersama airasia, pertama kali memang saya belum familiar dengan promonya si AA ini, abisnya gak meyakinkan, masa jual kursinya 0 rupiah, jadilah waktu itu saya beli tiket lewat agent IDR 600.000,- untuk penerbangan pulang pergi. sepertinya ini bukan tiket termahal yang pernah saya beli, tiket termahal yaitu waktu saya berangkat ke Batam, saya beli tiket IDR 450.000,- hanya untuk penerbangan pergi ke Batam.

naik pesawat, sudah lama juga tidak naik pesawat. coba lah ke KL, awalnya saya ajak teman-teman, banyak yang excited, tapi gak ada yang mau beli tiket langsung. ya apa boleh buat. kakiku sudah gatal ingin jalan-jalan. ah ambil sendirian ah. IDR 600.000,- tiket dikantongin. tunggu sebulan, dan fly. huray.

untuk selanjutnya tidak mau lagi beli pada agent, selalu pantengin site airasia, mencari cara booking yang mudah dan menyenangkan. disana ada sistem direct debit dari Bank yang ada di indonesia. dianya BCA dan CIMB. namun apa boleh buat, ketika saya daftar mau jadi nasabah, tidak bisa sodara-sodara, karena saya tidak punya KTP Padang. alhasil, saya membujuk, mendekati ibuk kos waktu itu dengan tulus dan ikhlas membantunya menjaga rental komputer, kadang saya bantu nyuci piring (serius). dengan alasan mau dibikinin KTP Padang dengan masuk sebagai anggota keluarga dalam Kartu Keluarganya. ternyata disetujui, wah senangnya. selang beberapa bulan KTP Padang pun JADI. nah, siap untuk berexplorasi,. pertama dan terutama sekali, saya tidak langsung mendaftar ke bank jadi nasabah. saya terlebih dahulu mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai produk dan jasa bank serta keluhan-keluhan yang ada di forum2 online, semisal kaskus dan lain-lain.

dapatlah beberapa rekomendasi produk, dianya selain saya miskin, saya juga masih mahasiswa yang belum punya penghasilan tetap. maka, munpung umur saya belum melebihi 25 waktu itu, coba cari produk yang diperuntukkan untuk anak muda seperti saya (ehm). dapatlah BCA dan BNI. yang murah meriah dan mempunyai fitur yang sama. nah, setelah jelas mengenai semua layanan produk serta kicauan orang-orang di forum, kaskus, dll tadi. saya langsung ke bank besoknya. daftar. dapat langsung, aktif langsung. nah, disinipun saya jadi semangat untuk mengatur keuangan saya, demi menjadi manusia yang sukses dan kaya, sayapun menabung secara rutin.

mulai saat itu, saya lebih leuasa ketika ada promo airasia, saya selalu ikut berpartisipasi meramaikan pembeli tiket si AA. betapa tidak, harganya tergolong murah, daripada saya harus berlibur ke Jakarta yang mehel. mending ke luar negeri, walau ke Malaysia. ya walaupun ke malaysia, negara tetangga, disinilah pikiran saya terbuka untuk dunia dan mulai merencanakan trip trip berkelas asean. coba kalau saya ambil kejakarta.

sekarang malam ini inih, saya sedang belanja tiket airasia karena ada off 20%, lumayan, harga tiket ke KL 306.800 IDR, dipotong dari voucher 100.000 IDR, jadi 206.800,- IDR. nah, dengan segitu saya bisa terbang lagi dah. rencana saya akan menetap di Siem Reap - Cambodia untuk beberapa bulan setelah diwisuda sebagai sarjana. ya mungkin bisa membuka pikiran saya untuk kelas dunia, who knows..?

okay, sekian dulu celotehan malam ini, semoga nanti ada lagi post yang semakin menggugah dan memotivasi teman-teman untuk menghabiskan uang dengan cara yang tepat seperti traveling, bukan membeli narkoba apalagi untuk jajanin pacar, habis putus. rrrugiii..!! hehe

We Can't See the Future

hari raya kali ini saya resmi tidak lagi berstatus mahasiswa, saya mencoba keluar dari diri sendiri dan melihat kondisi diri saya sebagai orang lain. begitu berantakan, rencana-rencana saya sepertinya harus direncakan ulang, disini saya mengungkap passion saya dalam bertraveling, jujur saja, solo traveling itu sebenarnya tak seindah yang teman-teman bayangkan, apalagi untuk jangka waktu yang lama, pasti ada saat-saat dimana kita merasakan rindu yang dalam dan merasa sangat ingin pulang ke tanah air tercinta. ada saat kita merasa kita hidup kesepian tanpa ada seorangpun yang kita punya didunia ini. agak berlebihan, sih, sebenarnya. tapi ini saya alami dari sepanjang saya berkelana.

hidup berantakan yang seperti apapun tak akan bermasalah banyak, tetap bisa saya nikmati disepanjang jalan berjalan-jalan. mungkin ada yang menyangka ada yang tidak. teringat perjalanan saya di Singapore, muka bangun tidur langsung menuju Marina Bay Sands, hingga sampai di Kuala Lumpur barulah mandi. tapi saya menikmati. teringat juga saat makan sendirian di sebuah restoran Muslim India, di Kuala Lumpur, saya harus mengeluarkan keseluruhan koin saya diatas meja dan menghitung satu persatu untuk membayar makan siang, teman-teman bisa bayangkan bagaimana bunyi koin-koin tersebut. tapi saya menikmati. teringat ketika tak ada lagi baju yang bersih, saya pakai baju kotor dua hari yang lalu untuk mengitari kawasan elit KLCC. tapi saya menikmati. siapa sangka saya menyanggupi untuk pakai alas kaki yang dipanggil tarompa japang oleh orang minang untuk naik pesawat dari International Departure Terminal dari Kuala Lumpur menuju kota Bangkok. tapi saya menikmati.


The unhappiest people in this world, are those who care the most about what other people think.

tapi apa yang bisa membuat balance keadaan ini? setiap yang kita kunjungi dan temui adalah sesuatu yang baru, sehingga mampu membayar setiap perasaan yang tidak indahnya. saya sangat berhasrat mengetahui hal yang baru dengan mendatangi langsung. rasa penasaran saya akan sesuatu sangat menjadi-jadi. teringat cerita waktu kecil ketika saya melihat sebuah kotak yang dibungkus rapi dengan kertas kado warna hitam, orangtua saya sudah mengatakan bahwa tidak ada apa-apa didalamnya supaya saya jangan mengganggu kotak itu. tapi apa boleh buat, tangan saya gatal, dan penasaran sejadi-jadinya. malam hari saya tidak bisa tidur sampai tengah malam ketika semuanya tidur, saya sobek sedikit demi sedikit kertas kadonya. sampai saya bisa melihat apa isinya. ternyata benar, itu hanya berisi gabus pengaman barang elektronik, dan kotak itu dibuat hanya untuk pajangan. barulah saya bisa puas. begitu cerita mandeh saya.

waduh ada gangguan, telpon masuk, hilang semua konsentrasi, no more Idea. nanti sambung lagi ya kalau sudah ingat, hanya di blog yang bisa begini.

Eclipse Guesthouse

kali ini saya mau bahas sedikit tentang Eclipse Guesthouse, nah, pasti sudah tahu ya, ini adalah Guesthouse, dari namanya saja sudah ketahuan. EG ini terletak dijalan Sultan Kuala Lumpur. kenapa saya ceritakan ini, karena begitu banyak kenangan yang semenjak menjadi Backpacker ASEAN selalu transit di kota ini, dan tentu menginap disini.

Eclipse Guesthouse ini awal kedatangan saya dijaga oleh seorang chinese tapi saya tidak tahu namanya, sebab pada awalnya saya hanya butuh a place to stay sehingga mentok cuman untuk tempat istirahat saat malam. tak ada yag spesial selain saya di charge RM 45 untuk single bed. ruangan sempit yang mungkin berukuran 2.5 x 2 Meter saja. dengan fan dan satu bed. tanpa aircon apalagi televisi berwarna. tapi dengan koneksi wifi yang lumayan kencang dibanding kecepatan jaringan broadband yang saya pakai di kosan di Padang.

pada saat reservasi pertama, saya berbicara english pasif sekali, padahal dalam fikiran saya awalnya ingin mengatakan "you have single bed in one room?" terus yang keluar jadinya "you've room?" tentulah mereka punya room, kan guesthouse.

akhirnya dengan modal komunikasi seadanya,. dapat juga room dengan, this is the first time saya keluar negeri, dan passport saya hanya ada stamp 4 buah hingga habis masa berlaku. kemudian teringat lagi ingin menjelajah kenegeri orang, kali ini saya melakukan perpanjangan passport yang kedua, dan selesai, saya rencananya berangkat bersama dua orang teman, tapi Chandra waktu itu diterima kerja di BNI dan hari itu adalah hari dimana SK nya dibagikan, jadi batal pergi, lalu hanya berdua. sesampai disana, semuanya terasa asing lagi. benar-benar seperti first time berkunjung kesana.

kali ini saya tak bisa menemukan guesthouse ini karena memang belum hapal peta KL secara keseluruhan dan sampai disana teman saya ini membawa travel bag, yah, sangat tidak asik, karena harus menenteng travel bag ukuran sedang. terpaksa memilih hotel yang terdekat dar sentral. dan celakanya lagi, terlalu mudah untuk memakai taksi sebagai transport.

beberapa bulan kemudian, saya melakukan solo traveling sendirian ke 3 negara dalam 5 hari saja. Malaysia, Thailand dan Singapore. lumayan banyak stamp yang didapat, tapi naas, nasib sang passport harus berakhir menjadi abu ketika kebakaran melanda kosan saya 2011 lalu.

saya tidak jera untuk membuat passport baru, passport yang hilang karena kelalaian, harus menjalani tahap interogasi untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan pada dokumen ini. jadilah saya berurusan dengan Imigrasi sampai urusannya tembus nyaris satu bulan. dan bayarnya juga mahal. lebih mahal dari membuat baru.

nah, sekali passport ini selesai saya langsung test drive ke Malaysia melewati jalur laut, tentunya dari padang ke batam jalur udara. karena ada juga stuff yang mesti dikerjakan untuk beberapa kali keberangkatan ke Malaysia.

nah, ini pertama kalinya saya bertemu lagi eclipse guesthouse, tapi sekarang sudah cukup fasih untuk hal survive mendapatkan yang murah-murah. walaupun untuk menulis skrpsi saya tidak akan bisa menyaingi mahasiswa SASTRA INGGRIS. tapi setidaknya saya sukses menggunakannya untuk kemaslahatan perjalanan saya. cuma itu, saya memilih untuk mengambil satu bed didalam dorm saja yang berisi 6 bed in one room.

nah, ramai sekali kenalan yang bisa diajak berbicara ternyata, dan mereka semua sangat welcome, saya pikir mereka takut berbicara dengan orang asing. tapi pikiran saya hanyalah pikiran orang indonesia kebanyakan pada awalnya. tak jarang pula mereka yang say hi duluan, bertanya where did you come from? lalu lanjutlah obrolan hingga jauh berbagi cerita seputar traveling, memang mereka sudah pernah mengunjungi indonesia tapi hanya Bali pada umumnya.

sementara itu, itin yang saya buat harus di modif lagi karena banyak tempat yang saya kunjungi dalam sehari yang awalnya di rencanakan dalam 3 hari sehingga ada hari-hari dalam traveling yang tak punya agenda. kali ini bebas, saya sampai meninggalkan kelas kuliah saya demi jalan-jalan. jadilah saat sepulang lelah-lelah dari jalan di KL sampai di hostel kami pun sharing lagi, saya lupa namanya satu persatu, lumayan banyak tamu yang saya temui. tapi namanya nama asing semua, sehingga saya tidak mampu menghapal.

perbincangan malam itu adalah seputar tempat yang bisa dijangkau dari KL, murah dan baru, kami pun sepakat untuk mengunjungi Hat Yai, bertiga dengan traveler dari eropa kalau tidak salah dari Ireland. dan satu lagi dari China.

kunjungan berikutnya saya kembali menginap di guesthouse yang dijaga seorang Bangladesh. dan saya kembali check in, dan terlihat bahwa saya sering menginap disini dalam database EG ini. saya mendapat potongan harga RM 5 kali itu. kembali lagi saya bertemu teman baru dan sharing, selain sharing saya mencari keuntungan untuk mengasah kemampuan bahasa inggris saya secara langsung dengan native. tak ada kendala, saya merasa cukup paham jika saya nilai sendiri. dan mereka tentu saja paham dengan apa yang saya ucapkan.

kunjungan berikutnya saya menginap lagi disini, penjaganya masih sama. tapi adiknya si Bangladesh juga mulai kerja disitu, namanya si Alauddin. seorang muslim Bangladesh. tentu saja bisa sharing-sharing, untuk menghaluskan pronounce english saya lagi. selama satu minggu disini. dan kembali setelah saya berniat untuk tinggal lebih lama di Kuala Lumpur, saya pun sempatkan datang merekomendasikan EG kepada teman-teman, saya urus semuanya mulai dari reservasi mereka hingga apa yang mereka butuhkan.

tak jarang pula saya diperbolekan tidur dengan gratis, tetapi di communal room, yang sofanya empuk, gratis. sambil melepas penat transit pas mau berangkat menjelajah Thailand lagi hingga Cambodia, dan saat menunggu flight, flyover time sampai 2 hari, saya pun menginap lagi disini. karena si Alauddin ternyata menjadikan saya sebagai post untuk menyampaikan pada teman saya yang datang dari Padang, si Alauddin suka pada Nia, lalu sayalah yang diajak keluar untuk membeli burger dan meminta saya berikan kepada Nia. dengan upah dibelikan satu burger. satu burger gratis. wew.

sekali lagi, saat itu saya bertemu dengan Emily juga, wanita melayu ke chinesee an, pemilik EG, lumayan kreatif lah kalau saya lihat, ada room concert setiap sabtu malam. ada ajang untuk mengakrabkan para tamu yang tidak saling kenal-mengenal. dan modalnya cuma komunikasi saja. English ternyata sangat penting, apalagi untuk penggila traveling seperti saya ini.

mungkin sekian dulu sharing untuk Eclipse Guesthouse nya, mungkin nanti kita sambung lagi, saya sudah berteman dengan banyak native baik di fesbuk maupun di socmed lainnya. lumayan untuk saling belajar.

Low Cost Backpacker ke Hat Yai

Perjalanan kali ini, saya mulai dengan perencanaan dan belajar lagi mengenai perjalanan termurah menuju thailand, dengan mempertimbangkan akomodasi dan kepantasan juga, untuk pertama saya harus lihat schedule kereta di KL sentral, lalu membuat planning, mencari harga termurah, karena untuk menuju thailand, Bangkok ada dua alternatif, berangkat menuju hat yai dari KL, lalu melanjutkan perjalanan dari Hat Yai menuju Bangkok. atau dari KL menuju Butterworth dulu, lalu dari butterworth bisa melanjutkan perjalanan dengan kereta eastern yang bak kamar hotel disetiap gerbongnya. kereta yang berangkat ke Hat Yai itu hanya jam 21.30 malam, dengan harga sleeper 60an ringgit dan seat 48 ringgit, kebetulan untuk malam itu hanya ada seat, so, daripada buang waktu menunggu sleeper esok hari, mending ambil yang seat saja.

nah, dapatlah yang seat yang harganya nya RM48, dan sebelum depart saya membeli dulu makanan untuk sahur, takut nanti tidak bisa makan saat sahur dan loyo saat jalan jalan, memang last coach nya ada kantin, tapi harganya lebih tinggi, lebih baik beli diluar. mengingat semuanya serba low cost, walaupun tarveling ala fakir begini selalu aja ada kenikmatan yang didapat, lebih puas rasanya bila bisa mendapat low cost walaupun sebenanrnya selisih harga 50 sen.

tepat pukul sembilan tiga puluh malam, yang saya suka dari KL ini adalah kultur masyarakatnya beragam, perlahan kereta mulai berdepart, dingin AC nya lumayan lah, terpaksa saya harus keluarkan kain sarung, karena memang sudah siap sedia dari rumah kain sarung, tak perlu merasa kampungan, karena disini orang takkan peduli, kalau misalnya perlu dan bermanfaat lebih, lanjut saja. dan ternyata benar, takkan ada yang peduli. saya terlelap sekitar setangah jam an, saat terbangun kereta berhenti di stasiun entah apa namanya saya pun tidak ambil pusing karena ngantuk, saat terbangun di stasiun selanjutnya pemandangan ini terjadi, saya lihat sudah banyak yang tidur, dan yang uniknya apa? mereka pakai selimut macam2, okelah kalau saya cuman memakai sarung, yang lain ada yang tidur pakai telekung, selimut tebal, baju besar, bahkan jas hujan yang bagi saya biasa dipakai saat hujan mengendarakan motor. toh, kalau mereka bisa merasa hangat dengan memakai itu,, what the...

inilah yang membuat saya mengagumi ini, tak perlu saling menyalahkan, apapun yang mereka lakukan itu berdasar pada apa yang ia pikirkan, bukan mendengarkan perkataan dan penilaian orang terhadap tindakannya. no smoking pasti lah, karena itu juga dasar saya untuk mencoba hidup di negara ini, setidaknya mereka menghargai para non-smoker.

jadi, rasanya sangat kontras sekali bila saya bandingkan dengan negara dimana saya dibesarkan, ya sudahlah, waktu sahur tiba, saya berjalan menyusuri lorong gerbong hingga gerbong terakhir dimana kantin berada, petugasnya melayu, so harus berbahasa melayu, apapun alasannya saya tetap berkeinginan pintar berbahasa melayu, lalu saya memesan nasi goreng, semuanya kena RM 5.60 sen dengan milo panas. semua orang bercuap cuap tak perlu dihiraukan, karena memang saya tidak mengerti, bodoh sekali rasanya. India, China, Russia, dan lain sebagainya dengan logat yang begitu, wah, kaya sekali, keberagaman yang sempurna.

setelah kenyang, alhamdulillah, kembali ke tempat duduk dan tidur lagi, hingga sampai di butterworth, stasiun stasiun di kedah, hingga padang besar, lalu terbangun kereta tersebut hanya mengantarkan kami hingga perbatasan Malaysia dengan Thailand, yang nantinya akan di kondisikan ulang sehingga yang melaju dari padang besar menuju Hat Yai akan tinggal dua gerbong saja.

kereta pun berlaju kembali, hari sudah terang, diluar saya lihat alam yang seperti sama saja dengan indonesia, tapi padi ditanam serentak, semuanya hijau, sekiar 5 kilometer, lalu lanjut dengan pohon karet yang begitu rapi.

lalu untuk kesekian kalinya stamp imigrasi thailand pun berjejak di passport saya, setelah sebelumnya mendapat stamp keluar dari imigrasi malaysia tentunya. lalu kami keluar dan menunggu dengan sabar kereta yang dijadwalkan akan berangkat sejam lagi, karena kami tak mengerti font thailand makanya kami protes kenapa lama sekali.

tak lupa juga mengunjungi Wat Hat Yai Nai (membacanya persis suara banci dengan suara hidung dengan mulut tipis dilebar-lebarkan serta suara dilengkingkan) tempatnya sembahyang orang sana, ada patung besar tertidur seperti yang di bangkok, bedanya yang dibangkok itu terbuat dari emas yang sudah dibuat semenjak ratusan tahun yang lalu dengan emas sekitar 7 tons. bayangkan, kalau yang ini hanya patung biasa tapi besar lagi dari yang dibangkok kayanya dan tidak pake emas,

lihat saja perbandinganya, ini saya dari jauh, lihat disamping bahu saya itu ada seorang petugas yang sedang membersihkan tangganya, hanya setitik hitam. itu adalah manusia, bandingkan dengan patungnya yang sedang berbaring dengan gaya, "come here"!! menggoda, bukan..! :)


sejam menunggu, kereta yang akan berdepart ke hat yai hanya tinggal 2 coach datang juga. so lanjutlah sekitar satu jam lebih perjalanan kami tiba di hat yai, sekilas tak jauh berbeda dengan kota padang, tapi setelah masuk, kedalam kota, wah sangat berbeda, jauh lebih bagus hat yai secara penampakan, dan infrastruktur kota. saya bersama teman saya yang bertemu lewat site travelers couchsurfing segera mencari penginapan yang sudah kami booking sebelumnya di kuala lumpur.

inilah seraut wajah kota Hat Yai dengan tuk tuk nya. lumayan, (bersih) daripada daripadanya



yang paling tidak nyaman disini adalah mereka susah untuk berbicara bahasa inggris walaupun secara pasif. kami hanya menemukan pusat informasi wisata untuk menjawab kebingungan kami disini, segera kami tanya Shangcan Road, jalan dalam bahasa thailand dipanggil thanon. so jadilah thanon shangcan. setelah mengitari petunjuk sekitar satu jam, maka bertemulah cholatarn stay, disana kami disambut oleh seorang thai, bisa berbahasa inggris sedikit2,

yang paling mengesankan adalah ketika saya melakukan perjalanan menuju Samila Beach, kota lain yang dekat dengan Hat Yai, dalam van kami mulai bertanya dimana nanti akan turun, mumpung disebelah ada cewe cuantik, yang saya yakini ini bukan KW thailand, dari suaranya yang lembuuuutttt bak kue bika. diapun gak bisa jelaskan dengan english, kap kap kap saja yang terdengar, jadi karena merasa bersalah tak mampu menolong kami, lalu ia mengajak kami turun pada saat dia turun, pas dia turun kami hanya termenung, lalu dari luar dia melambai mengajak kami turun,.

sampai akhirnya dia mencarikan tuk tuk untuk kami, wah baiknya, bagai putri cantik di dunia khayangan tinggi semampai, rambutnya panjang tergerai suaranya lembut, wah,. ups, oke lanjut ditawarin tuk tuk dengan charge 20 baht. oke, lalu kami naik tuk tuk, dan berpisah dengan si gadis kembang desa Songkhla ini, kami melambaikan tangan berpisah dengan si manis ini, aku hanya menguatkan diri, kalau jodoh kami pasti bertemu algi.. hehehe

sampai di samila beach, tak banyak yang bisa dilihat, tapi daerah barus elalu memberi hal yang baru.

ini dia golden mermaid di samila beach, ini dia gak pake baju. berjemur pula dipantai,

selain itu ada juga patung kucing dan tikus seperti ini,

the sculpture of the mouse and cat, Samila Beach, Songkhla, Thailand