Eclipse Guesthouse

kali ini saya mau bahas sedikit tentang Eclipse Guesthouse, nah, pasti sudah tahu ya, ini adalah Guesthouse, dari namanya saja sudah ketahuan. EG ini terletak dijalan Sultan Kuala Lumpur. kenapa saya ceritakan ini, karena begitu banyak kenangan yang semenjak menjadi Backpacker ASEAN selalu transit di kota ini, dan tentu menginap disini.

Eclipse Guesthouse ini awal kedatangan saya dijaga oleh seorang chinese tapi saya tidak tahu namanya, sebab pada awalnya saya hanya butuh a place to stay sehingga mentok cuman untuk tempat istirahat saat malam. tak ada yag spesial selain saya di charge RM 45 untuk single bed. ruangan sempit yang mungkin berukuran 2.5 x 2 Meter saja. dengan fan dan satu bed. tanpa aircon apalagi televisi berwarna. tapi dengan koneksi wifi yang lumayan kencang dibanding kecepatan jaringan broadband yang saya pakai di kosan di Padang.

pada saat reservasi pertama, saya berbicara english pasif sekali, padahal dalam fikiran saya awalnya ingin mengatakan "you have single bed in one room?" terus yang keluar jadinya "you've room?" tentulah mereka punya room, kan guesthouse.

akhirnya dengan modal komunikasi seadanya,. dapat juga room dengan, this is the first time saya keluar negeri, dan passport saya hanya ada stamp 4 buah hingga habis masa berlaku. kemudian teringat lagi ingin menjelajah kenegeri orang, kali ini saya melakukan perpanjangan passport yang kedua, dan selesai, saya rencananya berangkat bersama dua orang teman, tapi Chandra waktu itu diterima kerja di BNI dan hari itu adalah hari dimana SK nya dibagikan, jadi batal pergi, lalu hanya berdua. sesampai disana, semuanya terasa asing lagi. benar-benar seperti first time berkunjung kesana.

kali ini saya tak bisa menemukan guesthouse ini karena memang belum hapal peta KL secara keseluruhan dan sampai disana teman saya ini membawa travel bag, yah, sangat tidak asik, karena harus menenteng travel bag ukuran sedang. terpaksa memilih hotel yang terdekat dar sentral. dan celakanya lagi, terlalu mudah untuk memakai taksi sebagai transport.

beberapa bulan kemudian, saya melakukan solo traveling sendirian ke 3 negara dalam 5 hari saja. Malaysia, Thailand dan Singapore. lumayan banyak stamp yang didapat, tapi naas, nasib sang passport harus berakhir menjadi abu ketika kebakaran melanda kosan saya 2011 lalu.

saya tidak jera untuk membuat passport baru, passport yang hilang karena kelalaian, harus menjalani tahap interogasi untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan pada dokumen ini. jadilah saya berurusan dengan Imigrasi sampai urusannya tembus nyaris satu bulan. dan bayarnya juga mahal. lebih mahal dari membuat baru.

nah, sekali passport ini selesai saya langsung test drive ke Malaysia melewati jalur laut, tentunya dari padang ke batam jalur udara. karena ada juga stuff yang mesti dikerjakan untuk beberapa kali keberangkatan ke Malaysia.

nah, ini pertama kalinya saya bertemu lagi eclipse guesthouse, tapi sekarang sudah cukup fasih untuk hal survive mendapatkan yang murah-murah. walaupun untuk menulis skrpsi saya tidak akan bisa menyaingi mahasiswa SASTRA INGGRIS. tapi setidaknya saya sukses menggunakannya untuk kemaslahatan perjalanan saya. cuma itu, saya memilih untuk mengambil satu bed didalam dorm saja yang berisi 6 bed in one room.

nah, ramai sekali kenalan yang bisa diajak berbicara ternyata, dan mereka semua sangat welcome, saya pikir mereka takut berbicara dengan orang asing. tapi pikiran saya hanyalah pikiran orang indonesia kebanyakan pada awalnya. tak jarang pula mereka yang say hi duluan, bertanya where did you come from? lalu lanjutlah obrolan hingga jauh berbagi cerita seputar traveling, memang mereka sudah pernah mengunjungi indonesia tapi hanya Bali pada umumnya.

sementara itu, itin yang saya buat harus di modif lagi karena banyak tempat yang saya kunjungi dalam sehari yang awalnya di rencanakan dalam 3 hari sehingga ada hari-hari dalam traveling yang tak punya agenda. kali ini bebas, saya sampai meninggalkan kelas kuliah saya demi jalan-jalan. jadilah saat sepulang lelah-lelah dari jalan di KL sampai di hostel kami pun sharing lagi, saya lupa namanya satu persatu, lumayan banyak tamu yang saya temui. tapi namanya nama asing semua, sehingga saya tidak mampu menghapal.

perbincangan malam itu adalah seputar tempat yang bisa dijangkau dari KL, murah dan baru, kami pun sepakat untuk mengunjungi Hat Yai, bertiga dengan traveler dari eropa kalau tidak salah dari Ireland. dan satu lagi dari China.

kunjungan berikutnya saya kembali menginap di guesthouse yang dijaga seorang Bangladesh. dan saya kembali check in, dan terlihat bahwa saya sering menginap disini dalam database EG ini. saya mendapat potongan harga RM 5 kali itu. kembali lagi saya bertemu teman baru dan sharing, selain sharing saya mencari keuntungan untuk mengasah kemampuan bahasa inggris saya secara langsung dengan native. tak ada kendala, saya merasa cukup paham jika saya nilai sendiri. dan mereka tentu saja paham dengan apa yang saya ucapkan.

kunjungan berikutnya saya menginap lagi disini, penjaganya masih sama. tapi adiknya si Bangladesh juga mulai kerja disitu, namanya si Alauddin. seorang muslim Bangladesh. tentu saja bisa sharing-sharing, untuk menghaluskan pronounce english saya lagi. selama satu minggu disini. dan kembali setelah saya berniat untuk tinggal lebih lama di Kuala Lumpur, saya pun sempatkan datang merekomendasikan EG kepada teman-teman, saya urus semuanya mulai dari reservasi mereka hingga apa yang mereka butuhkan.

tak jarang pula saya diperbolekan tidur dengan gratis, tetapi di communal room, yang sofanya empuk, gratis. sambil melepas penat transit pas mau berangkat menjelajah Thailand lagi hingga Cambodia, dan saat menunggu flight, flyover time sampai 2 hari, saya pun menginap lagi disini. karena si Alauddin ternyata menjadikan saya sebagai post untuk menyampaikan pada teman saya yang datang dari Padang, si Alauddin suka pada Nia, lalu sayalah yang diajak keluar untuk membeli burger dan meminta saya berikan kepada Nia. dengan upah dibelikan satu burger. satu burger gratis. wew.

sekali lagi, saat itu saya bertemu dengan Emily juga, wanita melayu ke chinesee an, pemilik EG, lumayan kreatif lah kalau saya lihat, ada room concert setiap sabtu malam. ada ajang untuk mengakrabkan para tamu yang tidak saling kenal-mengenal. dan modalnya cuma komunikasi saja. English ternyata sangat penting, apalagi untuk penggila traveling seperti saya ini.

mungkin sekian dulu sharing untuk Eclipse Guesthouse nya, mungkin nanti kita sambung lagi, saya sudah berteman dengan banyak native baik di fesbuk maupun di socmed lainnya. lumayan untuk saling belajar.
1 Response
  1. Anonim Says:

    interested story