Mission

Aku tumbuh kembali, bergerak seperti rayap yang kadang-kadang menepi disela-sela pohon kelapa yang tumbuh sepanjang pantai Hoste, kumerasakah suasana alam nan menawan, andai aku dibolehkan tinggal disini, andai aku tak punya urusan lain, pastilah aku akan menghabiskan setiap detik menemani ombak yang terus bergantian menghempas tepi pantai. Pohon pinus yang tumbuh terus berusaha menahan diri dari terpaan angin yang merenggut dedaunan dan buahnya, salah siapa kamu tumbuh disini, angin dengan sombong terus berlalu menggelitik semuanya. Siapa gerangan yang menantimu, kembalilah untuk dunia, disana mereka bertumpahkan darah mempertahankan negeri taman mimpi yang terlupakan, angin selalu membisikkan suara halusnya, menerpaku, tapi aku tak menolak.

Kusentuh lidah ombak yang menjilat-jilat tanpa henti, pasir diseluruh penjuru pantai hanya mengharap ombak akan berhenti, tak ada perlawanan,

Menanti arah berputar, sembari ku angkat tangan membatasi sinar mentari masuk keliang mata, simpang siur, masih adakah guna aku hidup, apakah hidupku hanya untuk mencari arah? Sepertinya aku harus making decision. Bagus, sampai kemana saja asal aku bisa kembali menemui orang-orang yang kusayangi, yang pasti menyayangiku. Aku manusia yang berada dilaut lepas sindirian dengan sebatang dayung, dayungku sudah aus digigit ikan-ikan kecil, tak ada arah yang menuntunku. Aku akan berlabuh disana ditempat yang kumimpikan, dengar itu! Kamu harus dengar itu, baru saja kusebutkan. Laut ini luas sekali, tapi lebih luas keinginanku untuk pergi berlabuh kesana. Aku memang begitu, selalu saja begitu. Aku bisa mengalahkan laut.

0 Responses