Observasi Tahap 1

jam setengah sembilan pagi saya berangkat menuju TKP, a.k.a tempat penelitian saya yaitu ke Bumas, sebelumnya sudah diberi tahu, dimanakah itu, salah sendiri kenapa enggak baca blog saya yang kemarin, sudah sudah, ini nih saya beritahu Bumas itu PT. Bumi Sarimas Indonesia, ingat ya, Sarimas, bukan Cari Mas Mas. jaraknya lebih kurang 22 kilometer, karena terletak di kilometer 22 jalan Padang-Bukittinggi Duku, Kasang. Padang Pariaman. sesampainya disana saya agak bingung, karena lengang, sepi, untunglah disana ada beberapa kedai menjual nasi soto, nasi ayam, dan nasi goreng, dan pula nasi putih. dengan minuman dan sebagainya. disampingnya terdapat PT. kola kola, banyak yang berseragam juga para karyawan yang makan dikedai, saya pun sedikit merasa minder, karena saya memakai pakaian compang camping, suer!

bergegas saya amsuk kedalam kedai, kebetulan saya belum sarapan, aji mumpung, sambil menyelam minum susu, saya memesan sepiring nasi soto, lengkap dengan kuahnya. tapi ibu anis, yang kemudian saya ketahui namanya meminta maaf karena kerupuk merahnya lagi habis, jadilah saya makan sepiring nasi soto tanpa kerupuk merah, ternyata memakan sepiring nasi soto tanpa kerupuk merah rasanya dunia ini hampa, gak ada siapa-siapa, kosong, gak ada rumah, gak ada pohon, gak ada apa-apalah, hampa kosong melompong. setelah menanggak sepiring nasi soto, akhirnya saya mencari cara, mengamati sekitar, disana ada segerombolan pemuda mungkin lebih muda dari saya, memakai pakaian biasa, bukan baju raya, atau baju rancak. karena kalau pakai baju rancak pasti mereka mau mejeng ke mall. ada juga segerombolan bapak-bapak buncit perutnya. mungkin habis makan sepuluh piring mungkin ya. kemudian ada beberapa orang bapak-bapak dan ibuk-ibuk dengan seragam, tapi susah sekali memperhatikan apa merek baju yang ada didada mereka, jadinya gak dapat info apa-apa. nanti kalau saya perhatikan dengan seksual, aeh, seksama dikira nanti saya memperhatikan dada ibuk-ibuk.

selanjutnya hanya itu, mereka bubar, kelompok bapak-bapak buncit dan pemuda gerombolan telah selesai makan dan minum dan pengisisan bahan ignisi untuk kerja. ternyata benar, mereka karyawan bumas. kemudian saya segera memakai sarung tangan dan segera membayar, sebelumnya saya sempatkan menyuap satu sendok lagi kuah soto yang tersisa, takutnya saya mubazir.

kemudian saya bayar mendekati buk anis, buk sotonya berapa piring, aeh, saya sampai grogi,sotonya sepiring berapa? 7000 nak, oh tujuh ribu ya buk, segera saya berikan selembar uang kertas 20ribuan. tanpa menghitung dengan kalkulator bu anis mengembalikan uang saya 13ribu lagi. kemudian saya pedekate (bahasa gaulnya anak jaman sekarang).

eh buk, kemaren katanya ada mogok kerja ya di Bumas?
iya, waktu itu ada...

itu kenapa ya buk??
gak tau juga nak.

kalau mau tau tempat serikat karyawannya dimana ya buk?
oo mungkin tanya aja ke satpam nya nak.


aduh, satpam itu masuk kelingkungan PT lah, nanti mana mungkin dia mau jawab masalah demo. nanti jam 3 balik lagi ah, setelah para buruh pulang kerja.... ikuti terus cerita pra penelitian saya disini... CIAO
0 Responses